Unit Layanan Terpadu

Pendidikan Inklusif dan Layanan Ramah Disabilitas Dibahas dalam Seminar Nasional

Pendidikan Inklusif dan Layanan Ramah Disabilitas Dibahas dalam Seminar Nasional

Bandung, UPI

Seminar Nasional digelar di Ruang Auditorium FIP UPI Kampus Bumi Siliwangi, Bandung, pada hari Selasa, 05 September 2023. Dr. dr. Riksma Nurahmi Rinalti Akhlan, M. Pd. hadir sebagai pembicara utama dalam seminar ini membawakan materi berjudul “Pendidikan Inklusif, Layanan Ramah Disabilitas.”

Dalam acara tersebut, Dr. dr. Riksma Nurahmi Rinalti Akhlan, M.Pd. memberikan pemahaman tentang Layanan Ramah Disabilitas kepada sekitar 300 mahasiswa UPI yang hadir. Beliau menjelaskan konsep Pendidikan Inklusif berdasarkan definisi UNESCO tahun 2001 yang mengutamakan pendidikan yang terbuka dan ramah terhadap beragam cara pembelajaran dengan menekankan pentingnya menghormati dan memahami perbedaan. Pendidikan inklusif mendorong kita untuk hidup dalam keberagaman belajar, memanfaatkan keberagaman tersebut, dan terus mencari cara terbaik untuk merespons keberagaman tersebut.

Dr. dr. Riksma Nurahmi Rinalti Akhlan, M.Pd. juga membahas peran Pendidikan Inklusif dalam pengembangan unit layanan disabilitas di UPI. Ini adalah bentuk komitmen perguruan tinggi dalam memberikan layanan unggulan kepada semua mahasiswa dan warga kampus, termasuk mereka yang memiliki kebutuhan belajar khusus. Unit layanan disabilitas ini mencakup berbagai aspek, seperti tempat bagi mahasiswa disabilitas untuk menjalani program belajar mandiri, akomodasi mata kuliah mulai dari tahun pertama hingga ujian kelulusan, serta dukungan dalam pencarian data, literatur, kegiatan praktik, laboratorium, studi lapangan, dan sebagainya.

Dr. dr. Riksma Nurahmi Rinalti Akhlan, M.Pd. menggarisbawahi tujuan umum Pendidikan Inklusif, yang mencakup aspek mendapatkan akses Pendidikan dalam kualitas dan kuantitas, memastikan bahwa semua anak memiliki akses ke Pendidikan yang terjangkau, efektif, relevan, dan sesuai dengan wilayah tempat tinggal mereka. Selain itu, Pendidikan Inklusif juga bertujuan untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif sehingga seluruh anak dapat terlibat dalam proses pembelajaran. Semua ini harus dilakukan tanpa ada satupun anak yang tertinggal (prinsip “no student left behind“) dan dengan mengupayakan terciptanya lingkungan kampus yang bebas hambatan bagi penyandang disabilitas (barrier-free campus).

Dr. dr. Riksma Nurahmi Rinalti Akhlan, M.Pd. menutup presentasinya dengan ajakan kepada semua peserta seminar untuk peduli terhadap Layanan Disabilitas. Hal ini menekankan pentingnya pemahaman yang sama dalam penyelenggaraan pelayanan publik terhadap penyandang disabilitas, dengan menggunakan pendekatan inklusif di seluruh Indonesia. (JF/CS)

Skip to content