Unit Layanan Terpadu

Seminar Nasional Pelindungan Data Pribadi dan Layanan Ramah Disabilitas Berlangsung Sukses

Seminar Nasional Pelindungan Data Pribadi dan Layanan Ramah Disabilitas Berlangsung Sukses

Bandung, UPI

Seminar Nasional Pelindungan Data Pribadi dan Layanan Ramah Disabilitas yang diselenggarakan oleh Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), yang merupakan bagian dari program yang diusung oleh Kantor Hubungan Masyarakat (Humas) UPI, pada hari Selasa 5 September 2023 berlangsung sukses dan mendapat antusiasme dari peserta. Seminar tersebut dilaksanakan secara luring di Auditorium Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) UPI juga disiarkan secara daring melalui Youtube TVUPI.

Seminar tersebut menghadirkan para pemateri dari berbagai kepakaran dan instansi, seperti Cecep Suryadi, S.Sos., M.E., (Ketua Masyarakat Peduli Data Pribadi), Yulia Susanti, S.I.Kom., (Pranata Humas Diskominfo Jabar) menggantikan Dr. Ika Mardiah, M.Si., (Kepala Dinas Diskominfo Jabar), Dr. dr. Riksma Nurahmi Rinalti Akhlan, M.Pd., (Ketua Prodi Pendidikan Khusus FIP UPI), dan Rina Maryanti, M.Pd., (Tim Peneliti Pusat Difusi Inklusi UPI) menggantikan Dr. Yuyus Suherman, M.Si.

Seminar ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran tentang pentingnya melindungi data pribadi dan memberikan layanan yang inklusif serta ramah bagi penyandang disabilitas di lingkungan UPI. Harapannya, kedua hal tersebut dapat menjadi perhatian bersama baik itu untuk para pimpinan maupun mahasiswa.

Dalam paparannya, Cecep Suryadi menekankan bahwa data pribadi adalah hak asasi manusia yang harus dihormati dan dilindungi oleh semua pihak, termasuk pemerintah, swasta, dan masyarakat. Ia juga mengatakan bahwa pemerintah sedang menyusun rancangan undang-undang tentang pelindungan data pribadi yang diharapkan dapat memberikan kepastian hukum dan perlindungan bagi pemilik data. Pada pemaparannya menjelaskan tentang urgensi pelindungan data pribadi dalam layanan publik di era digital.

Yulia Susanti, memaparkan mengenai best practice pengelolaan keterbukaan informasi publik di lingkungan Provinsi Jawa Barat. Ia mengungkapkan bahwa Jawa Barat telah menerapkan sistem informasi publik secara mudah, cepat, dan transparan melalui berbagai kanal seperti website, aplikasi mobile, call center, dan media sosial. Diungkapkan juga bahwa Jawa Barat telah memberikan fasilitas-fasilitas “layanan untuk semua” yang dapat membantu penyandang disabilitas untuk mengajukan berbagai layanan publik di lingkungannya.

Selanjutnya Riksma Nurahmi membahas tentang pendidikan inklusi sebagai salah satu bentuk layanan ramah disabilitas. Ia mendefinisikan pendidikan inklusi sebagai pendidikan yang memberikan kesempatan yang sama bagi semua anak untuk belajar bersama di sekolah reguler tanpa membedakan latar belakang, kemampuan, atau kebutuhan khusus mereka. Ia juga menjelaskan tentang manfaat pendidikan inklusi bagi penyandang disabilitas, seperti meningkatkan keterampilan sosial, akademik, dan emosional mereka.

Terakhir, Rina Maryanti menyampaikan hasil riset inovasi pengembangan layanan pendidikan inklusi yang ramah disabilitas yang dilakukan oleh tim peneliti dari UPI. Riset ini bertujuan untuk mengembangkan model layanan pendidikan inklusi yang sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik penyandang disabilitas di Indonesia. Riset ini melibatkan beberapa sekolah inklusi di Jawa Barat sebagai lokus penelitian dan beberapa ahli sebagai mitra kerja. Hasil riset ini menunjukan bahwa layanan pendidikan inklusi yang ramah disabilitas harus memperhatikan aspek-aspek seperti kurikulum, metode pembelajaran, sarana dan prasarana, sumber daya manusia, dan dukungan dari berbagai pihak.

Seminar ini ditutup dengan sesi tanya jawab yang berlangsung interaktif dan informatif. Peserta yang terdiri dari akademisi, praktisi, penyandang disabilitas, dan masyarakat umum dapat mengajukan pertanyaan dan tanggapan kepada narasumber. Seminar ini dapat disaksikan kembali melalui Youtube TVUPI. (CS).

Skip to content